Profil Desa Pesangkalan
Ketahui informasi secara rinci Desa Pesangkalan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara. Temukan informasi lengkap mengenai potensi wisata alam unggulan Curug Pletuk dan Curug Muncar, kondisi geografis, demografi, serta geliat ekonomi agraris yang ditopang oleh kopi robusta organik.
-
Destinasi Wisata Alam Unggulan
Desa Pesangkalan merupakan rumah bagi objek wisata alam memukau, terutama Curug Pletuk dan Curug Muncar, yang menjadi magnet utama wisatawan di wilayah selatan Banjarnegara.
-
Sentra Kopi Robusta Organik
Didukung lahan subur di dataran tinggi, desa ini dikenal sebagai salah satu pusat penghasil kopi robusta organik berkualitas di Banjarnegara yang dikelola secara aktif oleh kelompok tani lokal.
-
Pembangunan Infrastruktur dan Komunitas Berdaya
Adanya komitmen pemerintah dalam pembangunan akses jalan dan partisipasi aktif masyarakat melalui kelompok tani menunjukkan geliat kemajuan desa yang signifikan.

Terletak di antara kontur perbukitan yang subur di bagian selatan Kabupaten Banjarnegara, Desa Pesangkalan di Kecamatan Pagedongan menjelma menjadi salah satu wilayah dengan potensi luar biasa. Desa ini tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau melalui deretan air terjunnya, tetapi juga menunjukkan geliat ekonomi agraris yang kuat, terutama melalui budidaya kopi robusta organik yang mulai dikenal luas. Dengan perpaduan potensi alam dan semangat warganya, Pesangkalan secara bertahap memantapkan posisinya sebagai destinasi agrowisata yang menjanjikan di Jawa Tengah.
Kondisi Geografis dan Demografi
Desa Pesangkalan secara administratif berada di wilayah Kecamatan Pagedongan, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Lokasinya yang berada di kawasan perbukitan membuat topografi desa ini didominasi oleh lahan dengan kemiringan bervariasi, mulai dari landai hingga curam. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kecamatan Pagedongan, Desa Pesangkalan memiliki luas wilayah sekitar 13,88 km² atau 1.388,65 hektare, menjadikannya desa terluas di kecamatan tersebut.Secara geografis, Desa Pesangkalan berbatasan langsung dengan beberapa desa lain. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Kebutuhduwur. Di sebelah timur, berbatasan dengan Desa Gunungjati dan Desa Pagedongan. Sementara itu, batas selatannya bersinggungan dengan wilayah kecamatan lain dan di sebelah barat berbatasan dengan Desa Duren.Menurut data kependudukan terakhir yang tersedia, jumlah penduduk di Desa Pesangkalan mencapai ribuan jiwa, dengan mayoritas masyarakatnya menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Kepadatan penduduknya tergolong tidak terlalu padat jika dibandingkan dengan luas wilayahnya yang luas, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal untuk kegiatan pertanian dan perkebunan. Suhu udara yang sejuk dan curah hujan yang cukup tinggi mendukung kesuburan tanah, menjadikannya lahan ideal bagi berbagai jenis tanaman produktif.
Potensi Ekonomi: Pertanian dan Pariwisata Sebagai Tulang Punggung
Kekuatan utama yang menggerakkan roda perekonomian Desa Pesangkalan bertumpu pada dua sektor vital, yakni pariwisata alam dan pertanian. Kedua sektor ini saling melengkapi dan menjadi fondasi bagi kesejahteraan masyarakat setempat. Pemerintah desa bersama kelompok masyarakat terus berupaya mengembangkan kedua potensi ini secara berkelanjutan.Sektor pariwisata menjadi wajah utama Desa Pesangkalan berkat keberadaan beberapa air terjun atau curug yang eksotis. Salah satu yang paling terkenal ialah Curug Pletuk. Air terjun dengan ketinggian sekitar 120 meter ini menawarkan pemandangan alam yang masih sangat asri. Dikelilingi oleh pepohonan pinus dan damar yang rimbun, suasana sejuk dan tenang menjadi daya tarik utamanya. Akses menuju lokasi yang semakin membaik memungkinkan wisatawan baik lokal maupun dari luar daerah untuk menjangkaunya dengan lebih mudah. Keberadaan Curug Pletuk tidak hanya memberikan pemasukan dari tiket masuk, tetapi juga menghidupkan usaha kecil di sekitarnya, seperti warung makan dan jasa parkir. Selain Curug Pletuk, terdapat pula Curug Muncar yang memiliki ketinggian sekitar 140 meter dan formasi bebatuan unik di sekelilingnya, menawarkan potensi untuk kegiatan wisata minat khusus seperti panjat tebing.Di sisi pertanian, Desa Pesangkalan merupakan salah satu daerah penghasil kopi robusta unggulan di Banjarnegara. Petani kopi di desa ini tergabung dalam Kelompok Tani Sido Makmur, yang secara aktif mengembangkan budidaya kopi dengan sistem organik. Kopi robusta dari Pesangkalan bahkan telah mendapatkan sertifikasi organik dari lembaga terpercaya, yang menegaskan kualitas dan keunggulannya. Kelompok tani ini tidak hanya fokus pada budidaya, tetapi juga pada proses pascapanen untuk meningkatkan nilai jual produk. Keberhasilan ini membuka peluang besar untuk pengembangan agrowisata, di mana pengunjung dapat melihat langsung proses budidaya kopi organik, mulai dari penanaman, panen, hingga pengolahan. Selain kopi, komoditas lain seperti kapulaga, cengkeh, dan hasil palawija lainnya juga turut menopang ekonomi warga.
Pemerintahan dan Pembangunan Desa
Pemerintah Desa Pesangkalan, yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajarannya dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD), memegang peranan krusial dalam mengarahkan pembangunan. Salah satu fokus utama dalam beberapa tahun terakhir ialah peningkatan infrastruktur, terutama akses jalan. Berdasarkan laporan pemerintah daerah, proyek peningkatan jalan yang menghubungkan Desa Pesangkalan dengan desa-desa sekitarnya, seperti ruas Wanasari–Pesangkalan, telah direalisasikan. Pembangunan ini sangat vital untuk membuka isolasi wilayah, mempermudah distribusi hasil pertanian, dan meningkatkan kunjungan wisatawan.Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) menjadi agenda rutin tahunan untuk menyerap aspirasi masyarakat dan menyusun Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes). Forum ini memastikan bahwa program pembangunan yang dijalankan, baik yang didanai melalui Dana Desa maupun sumber lainnya, sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat. Kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah kecamatan dan kabupaten, serta pendampingan dari TNI/Polri melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas, turut memperkuat pelaksanaan program pembangunan di lapangan. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga terus didorong untuk menjadi motor penggerak ekonomi desa yang lebih profesional, terutama dalam pengelolaan potensi wisata dan produk unggulan desa.
Kehidupan Sosial dan Budaya
Kehidupan masyarakat Desa Pesangkalan sangat kental dengan nilai-nilai kebersamaan dan gotong royong, yang tercermin dalam berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari kegiatan di ladang hingga acara kemasyarakatan. Mayoritas penduduknya yang berprofesi sebagai petani membentuk komunitas yang solid dan saling bergantung.Salah satu tradisi budaya unik yang masih dijaga di Desa Pesangkalan yakni Sowan Ngalas. Ritual ini merupakan rangkaian prosesi menyucikan benda pusaka desa yang dilaksanakan di bawah air terjun, menunjukkan hubungan erat antara masyarakat dengan alam sekitarnya. Tradisi semacam ini tidak hanya berfungsi sebagai pelestarian warisan leluhur, tetapi juga memiliki potensi untuk dikemas menjadi atraksi budaya yang menarik bagi wisatawan.Keberadaan lembaga pendidikan seperti SD Negeri 2 Pesangkalan menjadi pusat pendidikan dasar bagi anak-anak di desa ini. Dengan semangat untuk terus maju, masyarakat dan pemerintah desa bekerja sama untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai kunci pembangunan jangka panjang. Harmoni sosial yang terjaga menjadi modal penting bagi Desa Pesangkalan untuk terus berkembang dan menghadapi tantangan di masa depan. Dengan segala potensi yang dimilikinya, Desa Pesangkalan bukan lagi sekadar titik di peta, melainkan sebuah destinasi dengan masa depan cerah yang siap menyambut dunia.